Spread the love

Patung Terkenal Di Jakarta – Tak hanya dipenuhi oleh bangunan-bangunan menjulang, Jakarta juga dipenuhi oleh beberapa patung terkenal. Patung-patung ini tidak hanya terkenal karena bentuknya, tetapi juga karena mengandung nilai filosofis dan sejarah yang kuat.

Bagi Anda yang tinggal atau berkunjung ke Jakarta, disarankan untuk mengunjungi beberapa patung ini setidaknya sekali. Kekayaan nilai filosofis dan sejarah yang terkandung dalam patung-patung ini akan membantu Anda memahami lebih dalam tentang sejarah bangsa dan nilai-nilai luhur yang dianut oleh para pendiri bangsa di masa lampau.

5 Patung Terkenal Di Jakarta Dan Cerita Dibaliknya

Kami mengundang Anda untuk mengenal lebih dekat patung-patung terkenal di Jakarta, lho! Simak penjelasannya di bawah ini, ya.

1. Patung Selamat Datang

Patung Selamat Datang
Patung Selamat Datang

Jika Anda melewati Bundaran HI, Anda dapat melihat patung ini dengan jelas. Patung ini diciptakan oleh Edhi Sunarso; direkayasa oleh Henk Ngantung; dan terbuat dari perunggu. Dibangun pada masa Asian Games IV tahun 1962, tujuannya adalah untuk menyambut para atlet yang tiba di Jakarta.

Di sekitar patung ini, terdapat lima air mancur yang memiliki makna filosofis. Kelima air mancur ini dikatakan melambangkan lima sila Pancasila. Selain itu, lima air mancur tersebut juga merupakan simbol dari lima salam kepada kota Jakarta, yaitu: Selamat Pagi; Selamat Siang; Selamat Petang; Selamat Malam; dan Selamat Hari Minggu.

Silakan kunjungi daerah Kebon Melati, Menteng, Jakarta Pusat, untuk melihat Monumen Selamat Datang ini lebih dekat.

2. Patung Pahlawan

Banyak yang menyebutnya sebagai Patung Pak Tani karena penampilannya yang mengenakan caping, topi khas para petani. Secara visual, patung ini menggambarkan seorang pria dengan caping dan senapan, sedang meminta restu seorang wanita yang berada di sampingnya. Banyak yang menafsirkan bahwa ini adalah simbol dari gerakan politik petani.

Latar belakang sejarah patung ini bermula ketika Presiden Soekarno mengunjungi Moskow dan terkesan dengan patung-patung di ibu kota Rusia tersebut. Ia tertarik untuk memiliki sebuah patung untuk Indonesia yang mencerminkan semangat kemerdekaan.

Singkatnya, ia meminta Matvei Manizer dan putranya, Otto Manizer, untuk membuat patung sesuai permintaannya. Patung yang dihasilkan oleh mereka terinspirasi oleh kisah seorang ibu yang mendampingi anaknya pergi berperang.

Patung ini diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1963. Pada saat peresmiannya, patung ini diberi tulisan di papan pangkalannya yang berbunyi: “Bangsa yang Menghargai Pahlawannya adalah Bangsa yang Besar.”

Patung yang juga dikenal sebagai Tugu Tani ini dapat ditemui di Menteng, tepatnya di Jalan Menteng Raya No. 1, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat.

3. Patung Pancoran

Patung ini terletak di Jalan Gatot Subroto, Menteng Dalam, Pancoran, Jakarta Selatan. Dikenal juga sebagai Patung Pancoran, patung ini dibuat pada akhir masa kepemimpinan Soekarno sebagai Presiden pertama Republik Indonesia. Kabarnya, beliau bahkan menjual mobil pribadinya demi mendanai pembangunan patung ini.

Patung ini menggambarkan sosok yang tangan kanannya mengarah ke atas, menunjukkan arah bekas gedung Bandar Udara Internasional Kemayoran. Tangan yang mengarah ke utara ini menjadi penanda yang penting.

Dibuat dari perunggu dan dirancang oleh Edhi Sunarso dengan bantuan dari Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Jogja, patung ini selesai dibangun sekitar tahun 1964-1965. Tujuan utama patung ini adalah untuk menghormati Angkatan Udara Indonesia serta sebagai simbol bahwa Indonesia, sebagai negara kepulauan, dilindungi dan dilayani oleh angkatan udara dan transportasi udaranya.

Ada fakta menarik tentang proses pembuatan patung ini. Ternyata, Edhi Sunarso tidak hanya berperan sebagai perancang patung, tetapi juga menjadi modelnya. Dengan demikian, patung ini sebenarnya adalah replika dari sosok Edhi Sunarso.

Peran ganda Edhi Sunarso dalam pembuatan patung ini tidak terjadi atas keinginannya sendiri, melainkan atas permintaan langsung dari Presiden Soekarno sebagai inisiator pembangunan patung ini.

4. Patung Pemuda Membangun

Seperti patung-patung sebelumnya, Patung Pemuda Membangun juga terletak di Jakarta Selatan, tepatnya di Selong, Kebayoran Baru. Dikenal juga sebagai Pizza Man, patung ini dibangun pada tahun 1971 dan diresmikan setahun kemudian. Seluruh biaya pembangunan patung ini ditanggung oleh PT. Pertamina. Pembuatan patung ini dikerjakan oleh Imam Supardi dan Munir Pamuncak, dengan bantuan dari tim Biro Insinyur Seniman Arsitektur.

Patung ini menggambarkan seorang pria yang mengangkat obor ke langit. Obor yang diangkat tersebut melambangkan semangat para pemuda. Obor itu juga merupakan simbol harapan agar semangat pemuda selalu menyala terang, sama seperti api obor yang terus menyala. Pembuatan patung ini bertujuan untuk menghargai peran para pemuda dalam pembangunan bangsa pada masa itu.

5. Patung Arjuna Wiwaha

Patung Arjuna Wiwaha adalah sebuah monumen yang berbentuk patung kereta kuda yang terbuat dari tembaga, dilengkapi dengan air mancur. Patung ini memiliki beberapa nama lain seperti Patung Arjuna Wijaya dan Patung Asta Brata.

Patung yang dibuat oleh maestro Nyoman Nuarta ini didirikan setelah kunjungan Presiden Soeharto ke Turki. Patung ini menggambarkan adegan dari epik Mahabharata, yaitu pertempuran antara Pandawa dan Kurawa.

Di patung ini, Arjuna dari pihak Pandawa digambarkan memegang busur panah, sementara di sampingnya, Batara Kresna duduk di atas kereta perang yang ditarik oleh delapan ekor kuda dengan kepala burung garuda. Kereta yang dinaiki oleh Batara Kresna dan Arjuna mewakili delapan prinsip kepemimpinan dalam konsep “Astra Brata”. Dalam adegan ini, mereka bersiap menghadapi Adipati Karna yang berpihak pada kubu Kurawa.

Pada tahun 2014, patung ini mengalami renovasi dan diresmikan kembali pada tanggal 11 Januari 2015. Setelah direnovasi, patung ini dilengkapi dengan air mancur yang lebih baik, gerakan bayangan kuda yang lebih realistis, dan area untuk berpose di depan patung.

Patung ini dapat dikunjungi setiap hari selama 24 jam. Lokasinya terletak di Jakarta Pusat, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat.

Jakarta tidak hanya dikenal dengan gedung-gedung tingginya, tetapi juga dengan monumen dan patung terkenalnya. Beberapa patung di kota ini terkenal karena tidak hanya bentuknya yang menarik, tetapi juga karena latar belakang sejarah dan nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Dan lima patung yang telah kami bahas di atas merupakan beberapa contoh patung terkenal di Jakarta.