Spread the love

Kota Tertua di Indonesia – Kota Bogor memiliki sejarah sebagai pusat pemerintahan pada masa kemerdekaan, namun, peran tersebut digantikan oleh DKI Jakarta sebagai ibukota saat ini. Namun, menariknya, keduanya bukanlah kota tertua di Indonesia.

Mengulik sejarah Indonesia, terdapat banyak nama kota yang sering disebut dalam buku sejarah, tersebar dari Pulau Jawa, Pulau Sumatera, hingga Pulau Sulawesi.

Sementara Kota Bogor dan Jakarta baru mencuat dalam perbincangan menjelang tahun Kemerdekaan RI . Pertanyaannya, kota mana yang berhak menyandang predikat sebagai kota tertua di Indonesia?

10 Kota Tertua di Indonesia

Berikut adalah 10 kota tertua di Indonesia yang pernah menjadi pusat pemerintahan kerajaan dan telah berdiri selama lebih dari 1.000 tahun.

1. Kota Palembang

Kota Palembang
Kota Palembang

Kota Palembang, yang terkenal dengan makanan tradisional Pempek, sudah ada sejak 16 Juni 682 Masehi, dengan usia mencapai 1337 tahun. Pendirian Kota Palembang tercatat dalam Prasasti tanggal 16 Juni 682, saat kota ini berada di bawah kekuasaan Sriwijaya.

Asal nama Palembang berasal dari Bahasa Melayu, di mana “Pa” atau “Pe” mengindikasikan suatu tempat atau keadaan, sementara “Lembang” atau “Lembeng” merujuk pada tanah rendah yang lama terendam air. Jadi, Palembang dapat diartikan sebagai tempat yang digenangi air.

Kota Palembang memiliki luas wilayah sekitar 400,61 km² dan dihuni oleh lebih dari 1,6 juta penduduk pada tahun 2020. Selain menjadi kota tertua, Palembang juga masuk sebagai kota terpadat kedua di Sumatera setelah Medan, kota terpadat kelima di Indonesia, dan kota terbesar kesembilan belas di Asia Tenggara.

2. Kota Salatiga

Kota Salatiga
Kota Salatiga

Salatiga, sebuah kota di Provinsi Jawa Tengah, dikenal dengan panorama alam indah dan udara sejuk. Meskipun demikian, banyak yang tidak tahu bahwa Kota Salatiga termasuk salah satu kota tertua di Indonesia. Prasasti Plumpungan menunjukkan bahwa Salatiga telah berdiri sejak 24 Juli 750 Masehi.

Prasasti andesit dengan ukuran panjang 170cm, lebar 160 cm, dan garis lingkar 5 meter ini memberikan informasi tentang sejarah Kota Salatiga. Dr. J. G. de Casparis, seorang sejarawan dan ahli Epigraf, menerjemahkan tulisan di prasasti ini, yang kemudian disempurnakan oleh Prof. Dr. R. Ng Poerbatjaraka.

Berdasarkan temuan Prasasti ini, pemerintah setempat menetapkan tanggal 24 Juli 750 Masehi sebagai Hari Jadi Kota Salatiga dalam Peraturan Daerah Tingkat II Nomor 15 Tahun 1995.

3. Kota Kediri

Menurut laman resmi Pemkot Berdiri, sejarah berdirinya Kota Kediri tercatat dalam Prasasti Kwak yang ditemukan di Kuwak, Kota Kediri. Prasasti Kwak menyebutkan bahwa Kota Kediri didirikan pada tahun 801 Saka atau 27 Juli 879 Masehi. Pada tahun 2022, usia Kota Kediri mencapai 1.143 tahun.

Asal nama “Kediri” berasal dari kata “Kedi” yang artinya “Mandul” atau “Wanita yang tidak datang bulan”. Namun, menurut Kamus Jawa Kuno Wojowasito, “Kedi” dapat merujuk pada Orang Kebiri Bidan atau Dukun. Sementara “Diri” berarti “Adeg, Angdhiri,” yang berarti menghadiri atau menjadi Raja.

4. Kota Magelang

Sejarah berdirinya Kota Magelang dapat ditemukan dalam Prasasti Poh, Prasasti Gilkan, dan Prasasti Mantyasih yang tertulis di atas lempengan tembaga.

Prasasti Poh dan Mantyasih berasal dari masa Mataram Hindu pada pemerintahan Raja Rake Watukura Dyah Balitung (898-910 M). Prasasti tersebut mencatat dua desa, yaitu Desa Manystasih dan Desa Glangglang. Desa Mantyasih kemudian berganti nama menjadi Meteseh, sementara Desa Glangglang menjadi Magelang.

Prasasti Mantyasih tidak hanya menggambarkan perkembangan desa, tetapi juga mencatat nama lengkap Raja Rake Watukura Dyah Balitung dan tanggal peristiwa, yaitu 829 Caka bulan Caitra tanggal 11 Paro-Gelap Paringkelan Tungle, Pasaran Umanis hari Senais Scara atau Sabtu, yang bertepatan dengan tanggal 11 April 907.

5. Kota Banda Aceh

Kota Banda Aceh bukan hanya termasuk salah satu kota tertua di Indonesia, tetapi juga menjadi salah satu kota Islam tertua di Asia Tenggara.

Menurut laman resmi Kota Banda Aceh, kota ini didirikan oleh Sultan Johan Syah pada hari Jumat, tanggal 1 Ramadan 601 H atau 22 April 1205 Masehi. Dengan demikian, Kota Banda Aceh telah berusia 813 tahun. Seiring perkembangannya, Aceh memainkan peran penting dalam penyebaran ajaran Islam di seluruh Indonesia, menjadikan kota ini dikenal sebagai Serambi Mekkah.

Hingga saat ini, Kota Banda Aceh masih melestarikan budaya dan ajaran agama Islam. Banyak pelajar dari berbagai penjuru Nusantara datang ke kota ini untuk memperdalam pemahaman agama Islam.

6. Kota Surabaya

Kota Surabaya disebut sebagai “Kota Pahlawan” bukan tanpa alasan, karena sejarah berdirinya erat kaitannya dengan nilai heroisme dan perjuangan arek-arek Suroboyo untuk melindungi wilayah mereka dari pasukan sekutu.

Asal nama Surabaya berasal dari “Sura” yang berarti “Berani” dan “Baya” yang berarti “Bahaya”. Arti harfiahnya adalah “Berani menghadapi bahaya yang datang”.

Salah satu peristiwa bersejarah di Kota Surabaya terjadi saat Raden Wijaya dan Pasukan Mongol di bawah pimpinan Kubilai Khas bertempur pada tahun 1293. Peristiwa ini begitu bersejarah sehingga tanggal pertempuran diabadikan sebagai tanggal resmi berdirinya Kota Surabaya, yaitu 31 Mei.

7. Kota Baubau

Kota Baubau terletak di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, dan meraih status resmi sebagai kota pada 21 Juni 2001, sebagaimana diatur dalam UU No.13 Tahun 2001. Peraturan Daerah juga menetapkan bahwa hari kelahiran Kota Baubau jatuh pada tanggal 17 Oktober 1541.

Sejarah berdirinya Kota Baubau ditemukan dalam cerita pusat Kerajaan Buton (Wolio) yang berdiri pada abad ke-15 (1401-1499).

8. Kota Ambon

Kota Ambon memiliki sejarah berdiri yang dapat ditelusuri hingga tahun 1575. Pada waktu itu, Benteng Portugis yang dikenal sebagai Benteng Kota Laha sedang dalam tahap pembangunan di Pantai Honipopu.

Setelah selesai dibangun, sekelompok masyarakat seperti Soa Ema, Soa Kilang, Soa Silale, Hative, Urimessing, dan lainnya mulai menempati dan tinggal di sekitar benteng tersebut. Seiring berjalannya waktu, kelompok-kelompok ini berkembang menjadi masyarakat teritorial yang lebih teratur. Oleh karena itu, Kota Ambon secara resmi diakui sebagai kota pada tanggal 7 September 1575.

9. Kota Tegal

Tegal, sebuah kota pesisir di Provinsi Jawa Tengah, termasuk salah satu kota tertua dengan berdirinya sejak 12 April 1580.

Pada tanggal tersebut, Ki Gede Sebayu diangkat menjadi pemimpin daerah Kota Tegal sebagai penghargaan atas keberhasilannya dalam membangun kota ini.

10. Kota Padang

Kota tertua terakhir di Indonesia adalah Kota Padang, ibu kota Provinsi Sumatera Barat.

Kota ini merayakan hari jadinya pada 7 Agustus 1669, yang terkait dengan pertempuran antara masyarakat Pauh dan Koto Tangah melawan VOC.

Kota Padang, yang terkenal dengan makanan tradisional Rendang, juga merupakan salah satu kota terbesar di Pantai Barat Pulau Sumatra.