Spread the love

Foto Jakarta Tempo Dulu – Sebelum bertransformasi menjadi kota yang dipenuhi gedung pencakar langit, Jakarta telah lama memegang status sebagai kota metropolitan. Ini karena sejak zaman kolonial, Jakarta menjadi ibu kota Hindia Belanda.

Pada masa itu, berbagai fasilitas publik telah dibangun, termasuk rumah sakit, sekolah, jalanan raya, dan banyak lagi.

Hingga kini, banyak bangunan bersejarah dari era Belanda yang telah direnovasi dan kini difungsikan sebagai kantor pemerintahan, bahkan Istana Negara.

Jika Anda melihat beberapa foto Jakarta tempo dulu, mungkin Anda penasaran, bagaimana jika Jakarta sekarang bisa menghadirkan suasana seperti masa lalu?

Kenangan Visual: Foto Jakarta Tempo Dulu

Menelusuri jejak sejarah visual kota Jakarta pada masa lampau:

1. Perjalanan Trem

Perjalanan Trem
Perjalanan Trem

Sejak tahun 1869, trem menjadi salah satu moda transportasi yang sangat digemari dan digunakan untuk mendukung mobilitas masyarakat.

Ketika pertama kali diperkenalkan, trem ditarik oleh kuda, dan kemudian pada tahun 1934, trem di seluruh Batavia mulai beralih menggunakan tenaga listrik.

Namun sayangnya, di awal tahun 1960-an, trem dihapuskan dengan alasan bahwa menurut Soekarno, trem tidak sesuai dengan visi menjadikan Jakarta kota modern.

2. Markas Balai Kota Batavia

Markas Balai Kota Batavia
Markas Balai Kota Batavia

Batavia, yang dibangun oleh Belanda, bukan hanya berfungsi sebagai markas besar VOC, tetapi juga merupakan sebuah kota Belanda di daerah tropis.

Menggambarkan kehidupan sebuah kota, Batavia memiliki Gedung Balai Kota yang didirikan sekitar tahun 1707.

Kini, lokasi ini telah berubah menjadi Museum Sejarah Jakarta, yang lebih dikenal dengan nama Museum Fatahillah.

3. Pusat Kekuasaan Istana Presiden

Pusat Kekuasaan Istana Presiden
Pusat Kekuasaan Istana Presiden

Awalnya, istana ini difungsikan sebagai kediaman resmi Gubernur Jenderal Hindia Belanda hingga masa pendudukan Jepang di Indonesia.

Kemudian, pada awal pemerintahan Republik Indonesia, Istana Merdeka menyimpan sejarah penting sebagai lokasi penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) oleh Pemerintah Belanda pada 27 Desember 1949.

4. Teater Megah Bioskop Metropole

Teater Megah Bioskop Metropole
Teater Megah Bioskop Metropole

Lebih dikenal sebagai Metropole, bioskop ini juga sering disebut sebagai Megaria.

Dibangun pada tahun 1932, bioskop ini menjadi yang tertua di Jakarta dan kini diakui sebagai salah satu bangunan bersejarah yang dilindungi sebagai cagar budaya.

5. Navigasi Sungai Langgar Tinggi

Navigasi Sungai Langgar Tinggi
Navigasi Sungai Langgar Tinggi

Pada masa itu, sungai bukan hanya digunakan sebagai jalur air biasa, melainkan sebagai alternatif jalan raya. Sebagian kalangan, terutama peniaga dan pengusaha, memanfaatkan sungai ini sebagai jaringan transportasi seiring dengan aliran air.

6. Pasar Sejarah Senen

Pasar Sejarah Senen
Pasar Sejarah Senen

Mengintip suasana zaman dulu di Kawasan Pasar Senen. Pada tahun 1733, Pemerintah Kolonial membangun Pasar Senen dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Weltevreden.

Sejak awal, Pasar Senen telah menjadi pusat kegiatan perdagangan yang ramai, terutama diisi oleh pedagang Tionghoa. Setelah kemerdekaan, Pasar Senen terus berkembang sebagai pusat perdagangan utama di Jakarta.

Pada tahap pengembangan, fasilitas transportasi, terutama jalur kereta api, dibangun di sekitar pasar. Akhirnya, stasiun kereta ini diresmikan oleh Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij (BOS) pada Maret 1887, bersamaan dengan jalur kereta api Batavia-Bekasi.

7. Jejak Pendidikan: SMAN 1 Jakarta

Jejak Pendidikan: SMAN 1 Jakarta
Jejak Pendidikan: SMAN 1 Jakarta

Sebelum menjadi SMAN 1, sekolah ini awalnya dikenal sebagai Hoogere Burgerschool (HBS).

Pada masa Hindia Belanda, HBS berfungsi sebagai sekolah menengah atas untuk berbagai kalangan, termasuk orang Belanda, Eropa, Tionghoa, dan pribumi.

Seiring berjalannya waktu, nama sekolah ini berubah menjadi SMOA (Sekolah Menengah Oemoem Atas) dan akhirnya menjadi SMAN 1.

Jika diperhitungkan ke belakang, diperkirakan SMAN 1 Jakarta telah berdiri sejak tahun 1889.

8. Perjalanan Kereta Listrik Jakarta-Bogor

Perjalanan Kereta Listrik Jakarta-Bogor
Perjalanan Kereta Listrik Jakarta-Bogor

Melalui gambar di atas, terlihat bahwa pada masa itu belum ada kebijakan terkait kapasitas dan keamanan dalam transportasi publik.

Angkutan umum, yang merupakan warisan Belanda, semakin tua dan mengalami kesulitan dalam mengangkut penumpang.

9. Perhentian Bersejarah: Stasiun Tanjung Priok

Perhentian Bersejarah: Stasiun Tanjung Priok
Perhentian Bersejarah: Stasiun Tanjung Priok

Stasiun Tanjung Priok diresmikan pertama kali pada tahun 1925, bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api listrik pertama di Hindia yang menghubungkan stasiun Tanjung Priok dengan Meester Cornelis (kini Jatinegara).

10. Asrama Mahasiswi Universitas Indonesia

Asrama Mahasiswi Universitas Indonesia
Asrama Mahasiswi Universitas Indonesia

Asrama mahasiswi Universitas Indonesia “Wismarini” di Bidara Cina, Jakarta Timur.

Berdasarkan informasi dari Dinas Kebudayaan Jakarta, asrama Wismarini dan asrama mahasiswinya diresmikan pada tahun 1954.

Asrama ini khusus disediakan untuk mahasiswa yang mengikuti program studi di Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan program lainnya yang terletak di kampus UI Salemba.

11. Pasar Baru Jakarta

Pasar Baru Jakarta
Pasar Baru Jakarta

Gambaran toko-toko dan aktivitas sehari-hari di kawasan Pasar Baroe. Terlihat orang-orang sibuk berlalu lalang di area pasar. Tampak juga spanduk dengan tulisan ‘Daar is Bata, de voordeligste schoenen’ yang berarti ‘Ada Bata, sepatu paling murah’.

12. Tempat Berkumpul Elite: Gedung Pertemuan

Tempat Berkumpul Elite: Gedung Pertemuan
Tempat Berkumpul Elite: Gedung Pertemuan

Sociëteit De Harmonie adalah bangunan pertemuan (societeit) untuk kaum elit Belanda. Pembangunan gedung ini dimulai pada tahun 1810 dan berfungsi sebagai tempat berkumpul dan merayakan acara bagi komunitas orang Belanda.

Pada Maret 1985, gedung ini akhirnya dirobohkan untuk perluasan jalan dan diubah menjadi lapangan parkir untuk kantor Sekretariat Negara.